Senin, 13 Oktober 2008

Tetap "Hidup"

saya teringat kalimat bijak, jika ingin dikenang orang tulislah hal-hal baik. atau lakukan hal-hal baik agar di tulis orang (NN).

kalimat itu saya dapatkan saat saya mengumpulkan kalimat-kalimat bijak dari berbagai macam sumber bahkan murid-murid saya saya ajak untuk mencari kalimat-kalimat bijak. Kalimat bijak yang ada saya kumpulkan.

saat ini sudah jadi ku,pulan kalimat bijak selama dua tahun. dan saat membuat yang ke - 3 file saya kena virus. Selaim mengumpulkan, saya membuat sendiri kalimat-kalimat bijak seperti yang ada d blog. entah mau jadi apa sekarang bahkan nanti.

saya terinsipirasi karya driyarkara. tulisan sekian puluh tahun lalu, sekarang usngguh penting. Ada orang-orang yang mendokumentasikan. saya membaca bahwa driyarkara "hanya menuliskan hal baik." entah diterima atau tidak. disetujui atau tidak. bahkan dipakai atau tidak.

sekarang, tulisan-tulisannya menjadi isnpirasi. memang proses agar gagasan diterima orang. tetapi dari karya tulis gagasan baik itulah menjadi inspirasi bagi orang. dan driyarkara meskipun jasadnya mati tetapi tetap hidup. sampai kapan pun.

jadi bagi penulis :
1. tetap terus menulis
2. tulislah hal-hal baik
3. lepaskan karya anda
4. anda tetap "hidup"

Jumat, 10 Oktober 2008

Kalimat Bijak Bikinan Sendiri

Belajar bukan hanya untuk nilai tetapi DEMI HIDUP (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Hidup terlalu singkat untuk disia-siakan (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Sukses dibangun setiap saat, (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Anda adalah nahkoda kapal diri sendiri (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Jika perlu mundur, mundurlah demi meraih harapan lebih tinggi (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Sisi lain kegagalan, mempersiapkan mental orang sukses (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Saat ini adalah puzzle. Kehidupan merupakan saat menyusun puzzle selanjutnya (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Penderitaan sangat bermakna ketika Anda menemukan makna penderitaan itu sendiri (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)\
Saat senang, tulislah; ketika sedih, tulislah; jika bimbang, tulislah. Menulis adalah salah satu saluran paling murah tapi efektif (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Penderitaan hidup hanyalah satu fase kecil dalam perjalanan hidup Anda (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Membaca buku ibarat Anda makan. Semakin berkualitas buku yang Anda baca sama juga memberi gizi bagi hati, jiwa dan pikiran (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Pembaca yang baik mengelola informasi yang dibacanya (Kukuh Wdiaytmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Menulis itu seperti pisau tajam pada kedua sisinya. Satu sisi untuk orang lain. Sisi lain bagi diri sendiri (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Pengenalan diri jauh lebih penting daripada pencapaian target (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektua, INA)
Kedewasaan seseorang dapat dilihat dari bagaimana seseorang menyikapi persoalan (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Masih lebih baik jalan perlahan-lahan daripada jalan di tempat (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Langkah kelima berawal dari langkah pertama, kedua, ketiga dan keempat (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Anda adalah Guru bagi orang lain. Dan, orang lain dapat Anda jadikan Guru (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Setiap orang memiliki masa lalu. Masa lalu yang diolah dengan baik membuat Anda lebih dewasa di masa mendatang (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Lakukanlah apa yang membahagiakan hidup Anda. Hanya dengan membahagiakan hidup, kehidupan Anda makin bahagia (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Salah satu sisi orang lain tidak suka Anda, orang tersebut tidak bisa seperti apa yang bisa Anda kerjakan (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Masalah-masalah hidup ibarat sampah kehidupan. Yang perlu dilakukan, memilih, memisahkan, memilah lalu mendaurulang sampah kehidupan agar bermanfaat (Kukuh Widyatmoko, 1972 - ..., pemulung intelektual, INA)
Bekerja itu penting dalam hidup. Tetapi ingat, bekerja hanyalah satu bagian dari kehidupan (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Ditengah rutinitas, luangkan waktu untuk menyalurkan potensi diri (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Memberikan sebagian kecil dari keterbatasan, membuat Anda tidak berkekurangan (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Makan untuk hidup dari hasil keringat kerja. Anda mengisi hidup dari apa yang Anda berikan (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Waktu semakin sempit, kesempatan makin terbatas, peluang makin kecil, pekerjaan makin menumpuk, usia manusia makin pendek(Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)
Pintar saja tidaklah cukup (Kukuh Widyatmoko, 1972 - …, pemulung intelektual, INA)

Senin, 06 Oktober 2008

Bermain Lokalan

Sejak awal meniti hobi menulis saya lebih banyak bermain di media nasional. Mulai dari Simponi (sudah tidak tahu lagi kabarnya), Majalah HIdup, Educare, MataBACA, Psikologiplus, Kompas, Jawa Pos, Surya. Itu semua sekupnya nasional.

Beberapa tahun lalu saya merindukan bermain di media lokal. Saya mengalami kesulitan untuk menemukan media lokal yang dapat saya tembusi. Dalam pencarian itulah saya bertemu dengan media koran pendidikan

Rabu, 01 Oktober 2008

Perjalanan ke Blitar

Malam ini, saya berada dio Kota Blitar. Saya bersama keluarga dan kedua orang tua mengadakan perjalanan dari Malang ke Blitar.

Perjalanan ke Blitar dengan tujuan untuk anjang sana ke saudara-saudara. Perjalanan tersebut dalam rangkaian silahturahmi merayakan Idul Fitri. Mulai pagi hingga besok ada di Blitar.

Saya ngeblog ini di warnet depan tempat mengingap. Kami berjumpa dengan saudara-saudara baik dari bapak maupun ibu. Ada kabar duka cita, yaitu Mas Sidi keluarga dari ibu meninggal di Jakarta dan di makamkan tadi sore jam 15.30.

Besok, silahturahmi di lanjutkan untuk saudara dari keluarga bapak.

Saat, ngenet saya ngecek artikel yang saya kirim di kabarindonesia.com tentang Mematikan Otak Orang Muda. Dan, hasilnya sudah dimuat. Saya senang karena artikel tersebut dimuat.

Ada beberapa naskah yang sedang saya persiapkan. Naskah tersebut lain dari biasanya. Saya mencoba kirim, bagaimana hasilnya dilihat saja.

Sebelum berangkat ke Blitar malam harinya saya sudah mengertik masih di lap top. Besok jika sudah di Malang saya kirim.

Sambil istirahat saya membaca artikel tentang tentang pendidikan gagasan dari Paulo Freir. Bacaan tersebut saya baca di Basis. Nanti perlu saya olah lagi dengan ide saya.

Saya mau istirahat. Pesan singkat saya, banyak hal di sekitar yang dapat dijadikan bahan tulisan. Kekuatan penulis adalah membahasakan kembali dari hasil olahan yang ada di sekitar lalu disebarkan kepada orang lain. Masalah hasilnya tetaplah punya harapan pasti bermanfaat. Selamat terus membacadan menulis.