Selasa, 04 Desember 2007

GCM-111-Terlambat

Terlambat


Saat berada di bangku kuliah semester dua, saya mempunyai angan-angan menjadi penulis. Dalam kamar di rumah Janti, dengan mesin ketik lawas saya menulis kalimat, saat orang tidur nyenyak, saya menulis. Saat bangun pagi, orang membaca tulisan saya. Angan-angan saya terwujud tahun 2003. Saat tulisan saya dimuat pertama di www.glorianet.org (Kolom Kita). Bahkan oleh Glorianet saya dibuatkan tempat khusus, sampai sekarang. Puji syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus.

Di dalam kamar itu, saya mempunyai angan-angan, saya bisa ngetik di dalam kamar khusus. Saya bisa berkarya dan berkarya dengan tulis menulis. Bulan Juni 2006, angan-angan tersebut. Karena saya menempati rumah bersama keluarga (anak Mario, dan istri Lulu) di Bareng. Ada beberapa ruang. Satu ruang khusus saya isi dengan seperangkat komputer kecuali printer. Tentu saja dengan buku-buku berserakan.

Baru akhir bulan Oktober 2007, saya baru menyadari dan bisa menuliskan dua hal di atas. Saya ingin mengatakan bahwa saya terlambat menyadari bahwa Tuhan Yesus memenuhi, menempati, menjawab angan-angan, keinginan saya. Sejak tahun-tahun lalu. Dan saya baru menyadari akhir-akhir ini.

Itulah yang saya katakan, terlambat. Saya (dan Anda) sering terlambat mengucap syukur, atas berkat yang Tuhan Yesus berikan kepada saya (dan Anda). Karena memang pemberian Allah Bapa tidak langusng kasat mata. Tetapi Pemberian Allah Bapa sangat “halus”, “pelan” sehingga kita sendiri tidak menyadari pemberian Allah Bapa atau kalau menyadari setelah lewat beberapa waktu lamanya.

Tuhan Yesus Kristus mohon ampun atas keterlambatan saya (dan Anda) mengucap syukur untuk pemberian, dan jawaban tentang angan-angan saya beberapa tahun lalu. Tuhan Yesus sangat senang dan bahagia karena Tuhan Yesus mengingatkan saya untuk mengucap syukur atas berkat yang telah saya terima dan nikmati sekian lamanya. Tuhan Yesus puji syukur atas segala hal baik dan membahagiakan yang boleh kami sekeluarga dan Anda terima. Amin!!

Tidak ada komentar: