Kamis, 29 Mei 2008

Terbang

Anda dan saya tentu pernah kehilangan kertas karena terbang terbawa angin. Dalam pikiranb Anda dan saya banyak ide-ide yang lalu-lalang begitu saja. Saya pun sering mengalami ide yang terbang berlalu begitu saja. Terbang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.

Maka agar tidak terbang begitu saja maka ide, gagasan atau apa pun namanya perlu segara diikat. Salah satu cara mengikat ide adalah dengan segera membahasatuliskan. Apa pun bisa dijadikan alat untuk mengikat ide agar tidak terbang begitu saja.

Sayang rasanya jika ide terbang begitu saja tanpa meninggalkan jejak. Itu yang menjadikan diri Anda dan saya kecewa dibuatnya. Untuk itu Anda dan saya segeralah menulis OK!!!

Melempar

Anda dan saya pasti pernah melempar. Dalam hal menulis, pun melempar. Melempar "sesuatu" yang ada dalam pikiran Anda dan saya. Yang mananya melempar tentulah ada sasaran. sasaran dari menulis ada media cetak atau dunia maya.

Setelah Anda dan saya membahasatuliskan sesuatu yang ada di pikiran, lemparlah ke tempat yang menjadi tujuan. Jika Anda dan saya hanya sebatas membahasatuliskan saja maka yang tahu hanya diri sendiri saja. Dan artinya pikiran Anda dan saya berhenti. !!!

Senin, 26 Mei 2008

Setelah Memoderatori


Foto bersama Penulis Sigit Susanto dan mendapat tandatangan dalam duku dari penulis langsung. Siapa menyusul ???

Moderator-Menyusuri Lorong-Lorong Dunia Jilid 2



Suasana diskusi bedah buku. mulai dari kiri Pak Antony-Univ. Brawijaya, Mas Sigit -orang Kendal , Mas San-san.
Bukunya setebal 400 sekian halaman. Buku tersebut merupakan buku catatan perjalan tetapi ilmiah. Bisa untuk pengetahuan sejarah, sosial budaya. Bagus bukunya. karena didalamnya disertakan literatur-literatur hasil perjalanan yang tidak sia-sia. Hobi jalan-jalan tetapi bermanfaat bagi orang lain khususnya pembaca. Selamat membaca, yaaa !!!

FPKM-Sigit Susanto


Forum Penulis Kota Malang (FPKM) foto bersama Mas Sigit Susanto setelah bedah buku. Mas Sigit ke-3 dari kiri

Membahasatuliskan

Menulis dan menuliskan bisa dipahami sebagai hal yang sama saja. Tidak ada bedanya. Tetapi sebetulnya ada beda mendasar antar keduanya.

Menulis dipahami sebagai suatu kegiatan
menulis berkaitan dengan pekerjaan kita masing-masing. Mulai dari menulis angka sampai menuliskan laporan-laporan. Juga menulsikan kata-kata, kalimat-kalimat.

Tepai menuliskan adalah kegiatan membahasatulis "sesuatu" yang ada di dalam pikiran, hati dan perasaan. "Sesuatu" ini lebih menitik beratkan pada ide, gagasan. Bagaimana kita membahasatuliskan yang ada dalam pikiran. Tujuannya agar orang lain membaca, mengerti lalu menangkap pesan dari tulisan yang kita buat.

Tidak semua orang mamapu membahasatuliskan yang ada dalam pikiran. Orang bisa sebel karena mengalami kesulitan membahasatuliskan yang ada dipikiran. Bisa dalam bentuk alimat tetapi orang lain sulit menangkap pesan yang kita tuliskan.

Salah satu yang dapat dilakukan untuk bisa membahasatuliskan adalah, mulai dengan menulis di dalam catatan harian. Saya dulu mulainya dari buku harian. Lakukanlah !

Banyak manfaat yang didapat dengan kita mampu membahasatuliskan. Tulislah !!!

Kamis, 22 Mei 2008

Konsisten

Satu kata sederhana namun tantangannya besar. Terbukti, saya sendiri. "Dengan menulis maka Saya Ada" merripakan ukuran yang saya pakai untuk melihat saya ada atau tidak.

Sekian waktu saya tidak menulis di blog ini. Mulai alasan pekerjaan, kesibukan dan urusan-urusan lain. Banyak hal yang saya lakukan selain menulis. Hal tersebut bersumber dari saya menulis.
Seperti pada tanggal 11 Mei lalu saya bersama Sr. Veronique Marie, SPM, Pak Yosef Mangkung, Pak Hendra dan Romo Rafael mengisi acara siaran di RRI Malang. Acara tersebut mulai jam 16.30 sampai 17.20 WIB.

Bulan Mei bulan Maria maka saya berbicara peran Maria dalam diri saya sebagai penulis.


lalu pada tanggal 17 Mei saya diminta bantuan untuk menjadi moderator di Lauching dan diskusi buku menyusuri Lorong-Lorong jilid 2 karya Sigit Sutanto. acara tersebut sebagai salah satu kegiatan di MALANG MEMBACA. Selain Penulis juga pembicara Pak antony , Dosen Brawijaya, dan Mas San-San.

Itulah sebagaian kekgaiatn yang saya lakukan selain kegiatan lain.

Saya menulis ini untuk menghidupkan diri saya. Mengalirkan ide yang ada di otak.

Dan, saya menyambung kembali, agar konsisten. Terima kasih.

Senin, 12 Mei 2008

Remaja Hebat

Inspirasi

Menyusuri Lorong

Drama Multikultural

Salah satu materi Sosiologi XI IPS adalah Multikultural. Metode yang dipakai adalah sosiodrama.


DIALOG SOSIO DRAMA

Kelompok 3

Narator : Di pagi yang cerah sepasang kekasih berjalan-jalan menikmati sejuknya udara pagi

Cina 1 : %&*&%$$@@$%^)(**&$#$#@#@ (berbahasa Cina)

Cina 2 : Iya mataharinya indah,

Iya.... langitnya cerah

iya,iya,,,,iya,,,,duh nyocot ae,,,,

Narator : Lalu ada 2 orang yang akan berangkat kerja, yang berjalan dengan terburu-buru sehingga dengan tidak sengaja menabrak orang yang sedang mesra-mesraan tersebut.

Jawa 2 : OooOooo.....ancene cino motone sipit ora iso ndelok....Melek'o po'o...

Cina1 :^&%#$@#$%^$##$%^&&^)(**&^%$@# (dengan nada marah)

Jawa 1 : Opo artine....?

Cina 2 : Loh,,,,kamu bok gitu a,,,,kita lho ga lapa-lapa,,,salahe dhewek item gak isa didelok...ya tadi takirakno bayangan....

Narator : Kemudian datanglah seorang Khafilah yang sedang berkelana mencari cinta...

Khafilah : Sek Mas....sek Mas,,,,,ngombe es sek Mas...,,,tenang sek Mas....ada apa ini???

Jawa 1&2 : itu loh....Cina sipit,,,ga bisa liat,jadine nabrak....

Cina 1 :%$#$^&%&*%^#$@$%&^^*&^%$$#@#@@#$^%^% (menjelaskan kronologi kejadian)

Khafilah : Saya minta Cap Jay dulu.....(setelah makan Cap Jay, si Khafilah bisa mengerti bahasa Cina)

Cina 2 : Dia tadi nabrak saya wktu saya sama pacar saya lagi liak-liak pemandangan...

Khafilah : Ya sudah...ini sebenarnya cuma salah paham. Lebih baik berdamai saja. Kita walaupun ada yang hitam ada yang sipit kan sama saja, bangsa Indonesia... Sama-sama ciptaan Tuhan....

Lagu

Kelompok 3

Indahnya....

Saat ini suasana kita...

Berkumpul walau berbeda....

Jangan pandang kulit....

Kadang rumit...

Namun tak akan ada yang sulit....

Asalkan kerja sama nggak pelit...

Senyumnya nggak sempit....

Hatipun nggak sakit...

(Beda-beda?????)

YO WES......

Pantun

Kelompok 3

Ada tiram warnanya putih

Waktu tertangkap sudah mati

Disana hitam disini putih

Tapi tetaplah satu hati

Ada anak beli gulali

Sedang bapaknya membeli cumi

Walau mereka hitam sekali

Tetapi tetap teman ka













Jumat, 09 Mei 2008

Kampanye

Kampanye. Hari-hari ke depan kampanya makin sering kita lihat, dengar dan baca. Kampanye pada dasarnya hanyalah janji. Janji yang entah sungguh-sungguhnya nyata, atau ....

Orang rela mengeluarkan sejumlah uang untuk melakukan kampanye. Orang rela berdiri berpanas-panas mendengarkan kampanya.

tetapi mengapa orang enggan kampanye senyum. Kampanye senyum bukan janji janji tapi bukti. Jika Anda sungguh-sungguh senyum hasilnya bukan hanya diri Anda sendiri yang mendapatkan menfaat. Tetapi orang lain pun menerima keuntungan.

Kampanye senyum tidak membutuhkan biaya banyak. Tetapi kesediaan untuk menebar. Jika Anda berjumpa dengan orang yang tidak mau tersenyum maka lebih baik Anda lebih dahulu yang menebarkan senyum. Selamat senyum !!!!

Rabu, 07 Mei 2008

Menemukan (Lagi)

"Anda selalu menemukan apapun yang Anda cari."

Kalimat ini saya dapat saat membaca buku berjudul "Pikirkan Terus" (h. 44. INTRAKSARA. DR. Robert Anthony). Buku ini saya dapatkan dari pemberian Juan. Juan adalah murid saya di kelas XII IPS 1.

Sebagai kenang-kenangan karena dia sudah kelas dua belas dan akan lulus (semoga). Maka dia memberikan buku tersebut. Dan, memang saya menemukan apa yang saya cari. Yang saya cari adalah kumpulan kata-kata bijak.

Tidak disengaja, dia meminjamkan buku ini kepada saya. Saat saya hendak mengembalikan, dia menawarkan buku tersebut.

Buku nya memang kecil, seukuran saku pakaian. Sehingga bisa dengan mudah dibawa kemana-mana. Cover depan bergambar seekor burung terbang warna putih. Lalu tampak terbang di atas air danau yang tenang.


Banyak hal baru yang saya dapatkan dari membaca buku kecil ini. Kecil hanyalah ukuran fisik, tetapi makna yang terkandung dalam tulisannya mestinya ukuran tersebut tidakmampu menampungnya.

Kecil memang ukurannya tetapi luas makna dan manfaat. Terima kasih Juan. Sukses selalu untuk Anda.

Selasa, 06 Mei 2008

Kain Bekas

Jefry Nyoto membuat lukisan dengan media kain bekas. Jefry Nyoto kelas XI IPS 1

Puisi 4ever

Setitik Kasih

Membuat kita Sayang

Seucap Kata membuat kita Percaya ...

Sekecil luka

membuat kita kecewa

Tapi Guru dan Murid

akan selamanya bermakna friend 4ever

kirim David 081805058XXX

Wujud Kebudayaan


Dito, nama pembuat karya dari koran bekas. Dengan kreatifitas dan kerja keras ia membuat karya yang luar biasa. Dari koran bekas yang biasanya hanya dijual kiloan, oleh Dito disulap menjadi karya seni yang hebat.

Dito pelajar kelas XI IPS 3.

Diskusi Sitem Pendidikan

'Sistem Pendidikan Semakin Tidak Membebaskan" itulah judul tulisan yang menjadi bahan diskusi Forum Penulis Kota Malang (FPKM). Diskusi tersebut dilaksanakan manggal 27 April 2008 jam 11.00- 13.00 di Perpustakaan Umum Malang. Tulisan tersebut dimuat di Majalah Educare bulanMaret 2008.

Menjadi narasumber Kukuh Widyatmoko, sekaligus penulis artikel tersebut. Yang menjadi problem pendidikan adalah sistem yang makin mengurangi bahkan mempersempit ruang aktualisasi diri pelajar. Sehingga yang diolah hanya wilayah kognitif saja. Kalau psikomotor dan afwektif yang digarappun hanya berupa sentuhan saja.

Jadi gurulah yang menjadi tumpuan mengolah potensi pelajar. Sistem pendidikan sampai saat ini tidak bisa diharapkan untuk mengolah potensi diri secara layak apalagi ideal.